Kita hidup di dunia yang berputar dengan cepat. Teknologi baru bermunculan setiap hari, bahkan kabarnya dalam 1 bulan ada muncul 1.000 aplikasi AI baru, tren bisnis berubah dalam sekejap, dan ekspektasi pelanggan terus meningkat. Di tengah arus perubahan yang deras ini, satu hal yang pasti: “mereka yang berhenti belajar akan tergilas zaman, maka jadilah seorang Leader Pembelajar”.
Khususnya bagi Anda para profesional, para leader di bidangnya, berhenti belajar bukanlah sebuah pilihan. Saya banyak ketemu dengan para ledaer di perusahaan perusahaan besar, mereka orang orang yang gak pernah berhenti belajar. Dunia kerja semakin kompetitif, menuntut kita untuk terus beradaptasi dan mengembangkan diri. Ingat pepatah lama, “Use it or lose it“? Keahlian yang tidak diasah akan tumpul, dan di dunia yang serba cepat ini, ketertinggalan sedikit saja bisa berakibat fatal.
Perjalanan karir ibarat mendaki gunung. Setiap level baru menawarkan pemandangan yang lebih indah, namun juga jalur pendakian yang semakin menantang. Mungkin saja Anda baru saja mendapat promosi jabatan, atau beralih ke divisi baru yang lebih dinamis. Selamat! Itu artinya Anda melangkah maju, namun siapkan diri juga untuk menghadapi tantangan baru yang lebih kompleks.
Tantangan ini bisa datang dalam berbagai bentuk:
Menghadapi tantangan baru membutuhkan amunisi baru, dan amunisi tersebut adalah skill baru. Bukan hanya hard skill yang terkait dengan bidang pekerjaan Anda, tetapi juga interpersonal skill yang krusial untuk memimpin dan berkolaborasi dalam tim.
Bayangkan seorang manajer yang ahli di bidangnya, namun kesulitan dalam mendelegasikan tugas, memberikan feedback yang membangun, atau menjembatani perbedaan pendapat dalam tim. Tentu saja, potensi tim tidak akan berkembang secara optimal.
Lalu, apa saja interpersonal skill yang perlu diasah oleh seorang pemimpin di era modern ini?
Bicara tentang Leader Pembelajar, nama Satya Nadella, CEO Microsoft, pasti masuk dalam daftar teratas. Perjalanannya dari seorang engineer rendah hati hingga memimpin salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia adalah bukti nyata bahwa semangat belajar adalah kunci kesuksesan.
Nadella bergabung dengan Microsoft pada tahun 1992, saat perusahaan masih berjaya dengan sistem operasi Windows. Ia bukanlah lulusan universitas Ivy League seperti Bill Gates, melainkan meraih gelar Master of Science dari universitas di Amerika dan India. Namun, Nadella memiliki tekad kuat dan rasa ingin tahu yang besar.
Ia tak segan mengambil tugas baru di luar zona nyamannya, mulai dari memimpin tim kecil hingga memimpin divisi besar seperti cloud computing. Di setiap peran barunya, Nadella selalu meluangkan waktu untuk belajar hal baru, memahami kebutuhan pelanggan, dan beradaptasi dengan perubahan teknologi.
Ketika diangkat menjadi CEO pada tahun 2014, Microsoft sedang berada di persimpangan jalan. Bisnis PC mereka stagnan, sementara pesaing seperti Google dan Apple merajai pasar mobile. Banyak yang meragukan kemampuan Nadella, namun ia justru melihatnya sebagai peluang untuk membawa Microsoft ke arah baru.
Dengan visi yang jelas dan semangat belajar yang tak pernah padam, Nadella melakukan transformasi besar-besaran di Microsoft. Ia menggeser fokus perusahaan dari Windows-centric menjadi cloud-first, mobile-first, dengan mengembangkan layanan cloud computing seperti Azure dan mengakuisisi perusahaan teknologi strategis seperti LinkedIn.
Hasilnya? Microsoft bangkit kembali menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia. Nadella membuktikan bahwa kepemimpinan yang efektif bukanlah tentang memiliki semua jawaban, melainkan tentang memiliki kerendahan hati untuk terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi.
Kisah Satya Nadella mengajarkan kita bahwa:
Naaaah temen temen, jadilah seperti Satya Nadella, jangan pernah berhenti belajar dan berinovasi. Teruslah asah kemampuan diri, perluas wawasan, dan jadilah pemimpin yang adaptif di era yang terus berubah ini!
temen temen, menjadi seorang pemimpin bukanlah tentang memiliki semua jawaban, melainkan tentang memiliki keberanian untuk terus belajar dan berkembang. Di sinilah HCR ID hadir untuk Anda.
Sebagai lembaga training berpengalaman di Indonesia, HCR ID menyediakan program pengembangan diri yang dirancang khusus untuk meningkatkan berbagai soft skill, termasuk salah satunya tentang leadership dan interpersonal skill. Saya selalu percaya bahwa investasi pada diri sendiri, terutama dalam mempelajari hal baru adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan.
Tunggu apa lagi? Hubungi HCR ID sekarang juga dan biarkan kami membantu Anda menjadi pemimpin yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi segala tantangan di era yang terus berubah ini. Karena di HCR ID, kami percaya bahwa belajar adalah kunci untuk membuka potensi terbaik dalam diri Anda.
Business Development Dept Head HCR ID